
Belajar Cerdas dengan AI, Madrasah Siap Bertransformasi
Kab. Banjar (28/09/2025) – Kementerian Agama Republik Indonesia melalui program Ngobrol Pendidikan (NGOPI) kembali menggelar kegiatan strategis untuk penguatan mutu pendidikan Islam. Kali ini, seminar dengan tema “Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) untuk Transformasi Lembaga Pendidikan Madrasah” berlangsung pada Minggu (28/9/2025) di Hotel TreePark Kab. Banjar.

Acara yang dihadiri oleh kepala-kepala madrasah, wakil kepala madrasah, perwakilan guru, dan masyarakat ini menghadirkan narasumber Dr. Monry Fraick Nicky Gillian Ratumbusyang, S.Pd., M.Pd dari Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin.

Dalam sambutannya, Rektor UIN Antasari Banjarmasin, Prof. Dr. H. Mujiburrahman, M.A., menyampaikan bahwa teknologi memiliki tiga keistimewaan utama, yaitu speed (kecepatan), power (kekuatan), dan accuracy (ketepatan). Menurutnya, keunggulan ini dapat menjadi pisau bermata dua. “Dengan teknologi, kita diberi pilihan: melipatgandakan kebaikan atau justru menggunakannya untuk kejahatan. Tugas kita adalah memastikan teknologi membawa manfaat sebesar-besarnya dan meminimalkan mudaratnya,” ujarnya.
Rektor juga menekankan pentingnya menghindari fenomena digital imperialism, yaitu kondisi ketika sebuah bangsa atau institusi menjadi terlalu bergantung pada produk, sistem, dan algoritma digital dari pihak asing, sehingga kehilangan kedaulatan digitalnya. “Bawalah wawasan dari seminar ini ke madrasah masing-masing. Jangan sampai kita hanya menjadi pengguna pasif yang akhirnya terjajah secara digital,” tegasnya.
Sementara itu, dalam keynote speech-nya, Anggota Komisi VIII DPR-RI asal Kalimantan Selatan, H. Sandi Fitrian Noor, ST., MM., menyampaikan dukungan penuh terhadap upaya Kementerian Agama RI dalam memajukan pendidikan Islam. Menurutnya, pemanfaatan teknologi, termasuk AI, adalah keniscayaan yang harus direspons positif oleh madrasah. “Kementerian Agama bersama Komisi VIII DPR-RI berkomitmen mendukung transformasi pendidikan Islam agar selaras dengan tantangan zaman. Kami mendorong madrasah menjadi pusat inovasi yang tidak hanya menyiapkan generasi cerdas, tetapi juga berkarakter dan berakhlak mulia,” ujarnya.

Narasumber utama, Dr. Monry Fraick Nicky Gillian Ratumbusyang, dalam paparannya menjelaskan peran AI dalam mendukung proses pembelajaran di madrasah. Menurutnya, AI dapat membantu guru dalam menganalisis kebutuhan belajar siswa, menyediakan materi yang sesuai, hingga mendukung efisiensi administrasi sekolah. “Teknologi bukan pengganti guru, melainkan mitra yang dapat meningkatkan kualitas layanan pendidikan,” jelasnya.
Melalui seminar ini, para peserta diharapkan mampu membawa pulang wawasan baru mengenai pemanfaatan AI, sekaligus mengembangkan strategi agar madrasah dapat lebih adaptif dan unggul di era digital.
