
Ketika AI Mengancam Integritas Akademik: Suara Keras dari Banjarmasin !
Kab. Banjar (27/09/2025) – Seiring pesatnya perkembangan teknologi, Kementerian Agama (Kemenag) bekerja sama dengan Komisi VIII DPR-RI dan Divisi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Antasari Banjarmasin menggelar seminar penting bertajuk “Peningkatan Mutu Pendidikan, Transformasi Digital: Etika dan Pemanfaatan AI dalam Karya Tulis Ilmiah.” Acara yang merupakan bagian dari program Ngobrol Pendidikan Islam (Ngopi Bareng) ini diselenggarakan di Grand Tan Hotel, Kabupaten Banjar, pada Sabtu, 27 September 2025.

Kegiatan ini dihadiri oleh para mahasiswa dan dosen dari berbagai Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di Banjarmasin dan Kabupaten Banjar. H. Sandi Fitrian Noor, S.T., M.M., selaku perwakilan dari Komisi VIII DPR-RI, menjelaskan bahwa program “Ngopi Bareng” ini dirancang sebagai wadah diskusi untuk isu-isu strategis dalam pendidikan Islam. “Kami berharap kegiatan ini dapat menginspirasi para peserta, baik mahasiswa maupun dosen, dalam menghadapi derasnya arus perkembangan teknologi dan memanfaatkannya secara positif,” ujarnya.

Dekan FTK UIN Antasari, Dr. H. Hamdan, M.Pd., dalam sambutannya menekankan pentingnya sikap kritis dalam mengadopsi teknologi. “Kecerdasan buatan atau AI memang menawarkan kebermanfaatan yang luar biasa, namun setiap informasi dan kemudahan yang ditawarkannya perlu ditimbang dan ditera kembali. Pemanfaatan teknologi canggih ini harus selalu diimbangi dengan akhlak dan integritas akademik,” tegasnya.

Sementara itu, narasumber utama, Faisal Rahman, M.Pd., memaparkan bahwa peran transformasi digital dan AI adalah sebagai alat bantu yang kuat dalam pendidikan tinggi, namun penggunaannya menuntut tanggung jawab dan etika yang tinggi. “Pemanfaatan AI dapat memberikan manfaat besar untuk mendukung proses pembelajaran dan penelitian, asalkan digunakan secara bijaksana dengan tetap menjaga integritas akademik, transparansi, dan orisinalitas karya. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan AI secara bertanggung jawab sebagai pendukung untuk meningkatkan kualitas pendidikan, bukan sebagai pengganti pemikiran kritis dan kejujuran ilmiah,” simpulnya.
Seminar ini diharapkan menjadi langkah awal bagi para akademisi di lingkungan PTKI untuk merumuskan pedoman yang jelas mengenai pemanfaatan AI, memastikan bahwa kemajuan teknologi berjalan selaras dengan nilai-nilai etika dan kualitas pendidikan.

