Persiapan MBKM FTK UIN Antasari Lakukan Focus Group Discussion
Banjarmasin (27/11/2023) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Antasari Banjarmasin melaksanakan Focus Group Discussion (FGD).
Menjelang awal tahun 2024 tepatnya Senin 27 November, FTK UIN Antasari melaksanakan FGD pedoman asisten mengajar dan magang. Dalam kegiatan tersebut FTK mengundang beberapa pihak terkait. Mereka adalah pimpinan Fakultas terdiri dari Dekan, Wakil-Wakil Dekan, Kabag, Pengelola Program Studi, ketua Tim PPL (Pengalaman Praktik Lapangan) FTK, Ketua Unit Penjaminan Mutu Fakultas, dan Tim Kelompok Kerja MBKM UIN Antasari Banjarmasin.
Dekan FTK UIN Antasari Banjarmasin. Dr. H. Hamdan, M. Pd. dalam sambutannya mengatakan bahwa selama ini kita melaksanakan praktik mengajar dalam dua kegiatan yaitu PPL 1 yang merupakan praktik mengajar dalam skala kecil (micro teaching) bagi prodi Pendidikan. Sementara bagi prodi non kependidikan PPL 1 untuk penjajagan awal untuk memberikan pengalaman bagi mahasiswa dalam administrasi madrasah/sekolah. Kemudian dilanjutkan PPL 2 yang merupakan praktik lapangan di madrasah/sekolah atau Lembaga terkait bagi mahasiswa prodi Pendidikan dan non kependidikan. Adapun dalam MBKM, kegiatan pengalaman lapangan berupa asistensi mengajar dan magang adalah program pilihan yang ditawarkan kepada mahasiswa selain PPL yang dilaksanakan secara reguler. Oleh karena itu diperlukan persiapan secara bertahap dan berkelanjutan agar dua program tersebut dapat dilaksanakan secara maksimal. Di antara persiapan yang yang harus dilakukan adalah prodi menentukan beberapa mata kuliah dengan maksimal 20 sks yang akan dikonversi menjadi asistensi mengajar/magang, Tim PPL membuat pedoman yang kemudian di SK kan, melakukan sosialisasi program kepada para mahasiswa dan dosen, dan pendaftaran program.
Dalam FGD ini, ketua Tim PPL FTK Muh. Fajaruddin Atsnan, M. Pd. sebagai ketua pembuatan draft pedoman asistensi mengajar dan magang mengatakan bahwa pedoman yang dibuat masih memerlukan penyempurnaan. Penyempurnaan tersebut adalah yang terkait dengan kebijakan, alur kegiatan, persyaratan, pola MBKM dan lainnya sehingga FGD ini menjadi penting untuk dilaksanakan. FGD ini menjadi wadah bagi semua memberikan masukan terhadap draft pedoman yang telah dibuat.
Turut hadir dalam FGD ini Dr. Muhdi, M. Ag. Selaku Penanggung Jawab Pokja MBKM UIN Antasari. Muhdi mengapresiasi FGD ini sembari mengatakan bahwa Pokja MBKM kampus sudah memiliki pedoman MBKM berupa pertukaran mahasiswa dan magang. Sementara pedoman asistensi mengajar belum tergarap, maka dengan adanya pedoman asistensi mengajar yang dibuat oleh FTK ini sangat membantu pelaksanaan MBKM kampus.
Juga turut hadir Dr. Taufik Hidayat, S. Psi., Psikolog., M. Kes selaku PIC Magang MBKM. Taufik mengatakan bahwa program magang yang ditangani oleh UPKK menjalankan dua program, yaitu program MBKM dan program Part Time. Program MBKM merupakan program kampus yang didalamnya ada program magang. Program magang MBKM ini sebagai pengalaman di luar perkuliahan bagi mahasiswa sehingga mahasiswa yang mengikuti program ini dihargai maksimal 20 sks. Sementara program magang selain MBKM adalah program magang mandiri. Di sini mahasiswa dapat mengikuti magang dalam kampus selama 6 bulan dan 0 sks. Program magang mandiri secara part time ini disebut juga dengan Tenaga Kerja Suka Rela. Mahasiswa yang berminat mengikuti program ini akan diseleksi. Jika lulus seleksi mereka menandatangani kontrak lalu ditempatkan pada unit-unit di lingkungan kampus. Jika mereka dapat menyelesaikan program ini akan diberikan surat pengalaman kerja oleh kampus.
Kegiatan FGD yang dipandu oleh Wakil Dekan 1 ini melahirkan kesepakatan, di antaranya tahun 2024 akan dilaksanakan program asistensi mengajar dan magang oleh FTK UIN Antasari dengan melakukan beberapa persiapan. Beberapa masukan dari pengelola prodi bahwa program ini harus dipersiapkan sebaik mungkin agar pelaksanaannya lebih baik. Dan yang menjadi catatan adalah bagaimana program ini mudah dilaksanakan bagi mahasiswa sehingga dapat menarik minat mahasiswa untuk mengikutinya. (Am96